Cari Blog Ini

[Review Bahasa Indonesia] The women in black by madeleine S.T John

Februari 20, 2021 0 Comments


              Foto by Google.com edited in canva.com
                         Judul      : The women in black
                         Penulis   : Madeleine St John
                         Penerbit : Scribner
                   Terbit    : 11 Februari 2020(reprint edition)
                        Tebal       : 224 Halaman
                        Bahasa.   : Inggris
   Hi guys this week, I’ve decided to make this review. even though it isnot in English, but as I’ve always explained to just click the right button corner of this blog till you find google translate on it, then you could change the language into languages you preferred. 

No one understands men. We don’t understand them, and they don’t understand themselves either. 

Jika yang sering kali menjadi headline adalah wanita, maka salah satu tingkah yang cukup membuat kita geleng-geleng kepala dalam novel ini adalah tingkah dari seorang pria yang tak lain adalah frank William, suami dari patty William. Mereka sudah cukup lama berumah tangga namun belum di karuniai seorang anak. Ditambah lagi patty adalah anak kedua dari keluarga crown yang belum memiliki keturunan. Joy adik perempuannya sudah memiliki dua anak sedangkan dawn kakaknya sudah memiliki tiga orang anak. Terlebih lagi sikap dari sang suami yakni frank yang sering menghilang entah kemana membuat patty seolah-olah menjadi bulan-bulannan keluarga saat mereka berkumpul. 

   Jika reader membayangkan judul women in black merepresentasikan action story selayaknya film man in black, kalian sudah salah besar. karena cerita yang membungkus novel ini tidak lain adalah mellow drama yang jauh dari citra misterius dan syarat akan bahaya selayaknya yang biasa kita saksikan dalam film man in black. Bisa dibilang ini adalah novel dengan pemain utama terbanyak yang pernah mimin baca. 

   Bagaimana tidak, bukan hanya kegundahan patty William untuk menghadapi suami dan keluarganya saja yang di highlight. Melainkan juga fay baines wanita 29 tahun yang kesepian juga menambah deretan pemain utama di dalamnya. Fay sebenarnya memiliki adik laki-laki namun karena satu dan lain hal ia sudah tidak diperbolehkan lagi mengunjunginya. menjadi penjelajah club di setiap weekend untuk mendapatkan kehangatan dari seorang pria menjadi rutinitasnya, meskipun hanya bertahan semalam atau paling lama satu minggu. 

    Tidak berhenti disitu, cerita dari Lesley seorang siswi jenius yang tidak pernah dianggap ada oleh ayah kandungnya sendiri juga di highlight dalam novel ini, dengan alasan bukan anak laki-laki yang ayahnya idam-idamkan membuat keberadaan Lesley seakan tidak ada Bahkan nama Lesley sendiri di Australia sana biasa digunakan untuk anak laki-laki. Oleh sebab itu setelah Lesley bekerja di Goode’s ia mengubah namanya sendiri menjadi lisa. 

   Dari ketiga pemain utama yang mimin sebutkan nih, masih tersisa satu pemain lagi yang terbilang punya nasib paling beruntung diantara yang lain. Yakni Magya seorang executive manager yang punya rumah mentereng dan suami idaman. Meskipun belum memiliki momongan, namun dikisahkan bahwa mereka memang belum memikirkan soal anak, suaminya Stefan adalah pebisnis asal hungaria Negara yang sama dengan magya. mereka juga terkenal ramah dan memiliki banyak teman, salah satunya adalah rudi rekan bisnis sekaligus sepupu dari magya yang diakhir cerita berakhir dengan mempersunting Fay Baines. Lengkaplah sudah empat pemain yang menjadi leading point dalam novel ini. 

   Singkatnya keempat leading point ini sama-sama bekerja di goode’s, semacam mall besar yang menjual semua perlengkapan wanita hanya wanita. Di dalamnya terbagi menjadi beberapa department yakni ladies frocks, ladies cocktail frocks, ladies evening frocks etc. yang mimin juga kurang begitu paham. Ehhew. Jadi seragam kerja mereka adalah gaun berwarna hitam nan serupa hanya berbeda size dan dipakai setiap hari. Jadi inilah cikal bakal judul the women in black di cover novel ini.

   Terlalu banyak hal yang mimin kurang pahami dalam novel ini, baik kosakata maupun istilah-istilah yang menurut mimin asing. Padahal mimin sudah melang-lang buana dalam membaca novel berbahasa inggris selama 6 bulan ini. salah satu sebabnya mungkin karena novel ini di publish tahun 1993 dan di Australia. Yang bisa jadi membuat mimin sulit memahami beberapa istilahnya. mimin jadi teringat meskipun novel-novel terdahulu yang pernah mimin berlatar lintas Negara, namun penerbit dan penulisnya kebanyakan dari USA dan UK. 

   Alur ceritanya sangat sederhana dan cenderung tidak ada part yang mengisyartkan flash back atau istilah kerenya take me back to when. Pergantian dari pemain satu ke pemain lainnyapun cukup halus, jadi dijamin tidak akan membuat reader bingung. Endingny juga jelas tidak menimbulkan pertanyaan setelahnya. Namun mimin kurang begitu setuju karena buku ini di nobatkan sebagai the best book di tahun 2020 oleh httpsbest-book2020 karena menurut mimin ceritanya terlalu simple, hampir tidak climax yang ditunggu-tunggu di dalamnya. 

     Leading pointnya juga tidak terlalu bisa menggiring pembaca untuk masuk ke dalam cerita ini. meskipun ceritanya berakhir bahagia dengan fakta bahwa fay berjodoh dengan rudi, patty dan suaminya menjadi harmonis dan sedang mengandung serta lisa yang berhasil membuktikan bahwa tidak anak laki-laki saja yang mampu membanggakan ayahnya tapi anak perempuan juga serta magya yang tetap seperti magya yang perfect. tapi mimin kurang merasa lega sebab memang unsur suffering di awal tidak begitu ditonjolkan membuatnya kurang greget. Novel ini cocok untuk kalian yang tidak terlalu suka drama/klise dalam cerita dan pantang di baca untuk beginner English. karena meskipun hanya 175 halaman, novel ini cukup membuat mimin males-malesan untuk mengahtamkannya karena istilah-istilah yang sangat membingungkan. That’s all. Thank you

Me Myself and I

Februari 09, 2021 0 Comments


I’ve finished reading a novel actually, but for me, the story just didn’t catch my attention makes me couldn’t share what I thought about it. and If I insist to write the review, It will consist of all my boringness perspective about it and I think it won’t make you guys read the review till the very end.

Let’s fill this week's page with my story ehew. As a matter of fact, I’m the kind of person who will read my own diary sooner or later and I’m sure I’ll read this diary someday. I’ve been applying for the real job for the first time this week, I certainly hope it will end with them calling me for the interview then officialy become a part of them. I designed the CV by myself, the color is a combination between navy, grey, and gold. I wrote about my real experience during working as a part-time translator and tutor even though I know it doesn’t relate with the job I applied for, I apply for the public relation in one of PT. in the city near my sister’s home. 
I got the information from my brother, he recommends me to try it during finishing my thesis.

For my thesis, it works slower than I could ever imagine my supervisor rarely answer my email and I still waiting peacefully. Better to wait than being grumpy right? Ahahah. I proud because I’ve done a seminar proposal examination while a number of my colleagues in my department still don’t even found the title for their thesis, but I attend the gathering of my former Islamic boarding school recently. I met friends who are in the same semester as me, they’ve done their thesis examination and I just suddenly become insecure because most of them are men.
 “How can men could finish their thesis while a woman like me still struggling with supervisor, instrument, etc ” 
the easiest answer is they aren’t from my department they don’t have the obligation for doing an internship program for two months and don’t have two supervisors who had different perspective through your thesis sometimes.

During the gathering, I also met my old friend who I’m in love with or I just admire him I don’t even understand my own feeling.  He came late, but gladly we still have some boring conversation. He sat next to me and we talk nothing but jokes. I know he had a girlfriend and it’s okay, I just love him sometimes not all the time. We rarely in touch both virtually or directly and I’m glad for it because my life itself already been suffered without the existence of love then how can it be with love? I got plenty of men to chat with without involving my feeling, but it won’t feel the same way if he did it to me. 
Riding a motorcycle on my own took him by surprise, he doesn’t even trust me to did that and I never told him that I can ride a motorcycle as I said we rarely been in touch.  We also talk about the best age for marriage and some random stuff. Till finally, we got home. I text him after I arrived to asked did he already arrived at his home safely and I left his message without an answer at the end. For me, better that way since I knew he had a girlfriend on him and I also need to make sure I won’t fall for him.