Hi everyone thank you to takes your time to read this, I do apologize to make this review on my native language again and again, but as I’ve always said that you could change the language into English on the right corner of this blog till you find google translate menu on it.
This is my America bisa dibilang novel fiksi yang terinspirasi dari beberapa kejadian rasis yang pernah dilihat dan dialami sendiri oleh penulis. Jadi novel ini katanya merupakan cita-cita penulis untuk akhir dari semua tindak rasis yang terjadi di hampir seluruh daratan amerika.
Pas mimin highlight kata “cita-cita” pasti sudah pada pahamlah ya ending dari novel ini gimana, yups happy ending, tapi jangan salah dengan cerita yang menonjolkan unsur kekeluargaan yang pastinya bikin para reader merasa kurang sah, jika tidak meneteskan air mata. Race card banyak diperbincangkan di dalamnya dan buat mimin jadi bersyukur sudah lahir dan di besarkan di lingkungan saat ini. dimana linkungan mimin tidak memandang derajat seseorang dari warna kulitnya.
Sebenarnya seruan Black lives matter sudah lama dikumanangkan di Benua tersebut, kalau tidak salah sejak tahun 2012an namun kembali santer diperbincangkan baru-baru ini yakni di tahun 2020 setelah tindakan oknum polisi yang menekan lutut ke leher seorang kulit hitam “George Floyd “di Minneapolis America hingga meninggal.
Mimin gatau ya kalian baca review ini di tahun berapa tapi pastinya setelah kejadian tersebut dunia menjadi gempar, semua media social ramai mengagungkan tagar black lives matter bahkan seinget mimin nih sempat jadi trending twitter selama ber minggu-minggu bahkan berbulan-bulan di seluruh dunia. Kalian bisa browsing sendiri detailnya gimana. Bahkan para aktris, aktor, penyanyi, pengusaha maupun orang biasa di USA ramai-ramai untuk turun kejalan dalam rangka menuntut kematian si goerge Floyd seraya menghukum seberat-beratnya oknum polisi yang bersangkutan. Padahal saat itu masih dalam situasi pandemi.
Salah satu dampak dari kejadian tersebut, jadilah banyak kalangan mengulas kembali betapa rasisnya benua merah ini, salah satunya ya terbitnya buku-buku nonfiksi dan fiksi dan novel yang akan mimin review menjadi salah satunya.
Keluarga Beaumont merupakan leading figure dalam novel ini, Mrs. Dan Mr. James Beaumont dengan tiga anak mereka yakni, Jamal, tracy dan courine. Diceritakan bahwa Mr. Beaumont sudah 7 tahun dikurung dalam penjara dan tinggal menghitung hari untuk exsekusi matinya.
Namun jangan salah, beliau tidak pernah sekalipun melakukan tindak criminal apalagi sampai menghilangkan nyawa orang lain, dan dalam hal ini sang anak kedua Tracy Beaumont melakukan segala cara untuk membebaskan sang ayah, salah satunya dengan menulis surat setiap minggu kepada oraganisasi keadilan bernama innocence X selama tujuh tahun. Menurut Tracy, ia sudah seperti menulis jurnal tiap minggunya.
Sebenarnya, tidak hanya Mr. Beaumont yang menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan tersebut (p.s yang korbannya Pasangan kulit Putih), namun ia bersama seorang tetangganya (lupa namanya) yang juga berkulit hitam, namun naasnya, teman dari Mr. Beaumont itu di tembak mati karena dianggap kabur dari kejaran polisi, padahal ia hanya masuk ke dalam rumah untuk menenangkan keluarganya.
Yang pada akhirnya sang anak laki-laki (quincy) tidak terima terhadap penembakan dan berakhir dengan terkena tembak pula di bagian kaki yang membuatnya pincang seumur hidup dan harus mengambil gap year untuk proses pemulihan.
Dalam novel ini diceritakan bahwa sangat mudah menuduh para kulit Hitam atas tindak kekerasan, terlebih lagi korbannya adalah Golongan kulit putih, dalam beberapa kesempatan Tracy juga menceritakan pengalamannya saat berjalan di trotoar dan melihat orang menodongkan pistol tanpa tau kesalahan yang diperbuat, saat di sekolah yang tidak jarang ketika perkelahian antar kulit hitam dan putih terjadi, semua siswa bahkan guru pasti dengan mudahnya menyalahkan kulit hitam tanpa tau akar dari permasalahan yang sebenarnya.
pada hari minggu selama tujuh tahun Tracy dan keluarganya mengunjugi Mr. Beaumont seraya menceritakan apa saja yang sudah mereka alami dalam minggu ini sembari menunggu keputusan Hakim mengenai eksekusi mati untuk Mr. Beamont. Namun jamal Anak tertua di keluarga Beaumont tesandung kasus pembunuhan yang melibatkan Kekasih Gelapnya sendiri yakni Angela yang merupan kulit putih, padahal jamal merupakan Atlet berbakat kelas akhir dan berencana untuk kuliah.
Fakta bahwa dia merupakan kulit hitam dan anak pembunuh membuat semua khalayak ramai dengan mudahnya menuduh dirinya sebagai dalang dari pembunuhan Angela. terlebih lagi jaket yang ia sering kenakan menyelimuti Tubuh korban.
Tidak seperti sang ayah yang pasrah saat di bawa ke kantor polisi, Jamal memilih untuk kabur dan tidak memberitahukan keberdaan dirinya bahkan pada keluarganya sendiri.
Kalian harus baca fullnya karena selama jamal kabur, banyak kejadian2 yang bikin geleng-geleng kepala yang dialami keluarga Beaumont, mulai dari terror sampai terpecahnya para siswa di sekolah Tracy menjadi dua kubu yakni si kulit hitam dan kulit Putih. dalam hal ini Tracylah yang berusaha menyelidiki bukti-bukti untuk menguatkan agar jamal tidak bernasib sama dengan sang ayah.
Namun tidak mudah ya gaes karena ternyata dalang di balik pembunuhan angela dan korban 7 tahun lalu yang di tuduhkan pada Ayah mereka ternyata orang sama. Yakni sekelompok orang yang menamakan dirinya organisasi Rasisme dan sudah ada dari ratusan tahun lalu, adapun organisasi ini dulunya eksis karena dikenal membakar hidup-hidup orang berkulit hitam. Namun seiring berkembangnya zaman organisasi ini akhirnya musnah tetapi ujaran kebencian para anggotanya tetap hidup hingga sekarang.
Kalian pasti penasaran angela kan berkulit putih, korban yang dituduhkan kepada Mr. Beamount 7 tahun lalupun dari golongan kulit putih mengapa mereka yang menjadi imbasnya? Jadi dalang dari kedua pembunuhan tersebut adalah richard brington adik dari sherrif brington, that’s why penembakan dan penghapusan bukti-bukti sangat mudah ia hancurkan.
Menurut mimin sih, you guys should figure out by yourself keseluruhan ceritanya seperti apa, karena si Ricard ini sangat licik, punya banyak jaringan dan bisa melakukan apapun jika seseorang berani menyelidiki Identitas dirinya dan perkumpulan yang ia geluti. serta mengancam semua saksi yang membuatnya seakan2 tidak melakukan apa-apa.
Oh iya jangan kalian piker karena mimin tidak meng highlight romance di ulasan kali ini bikin kalian menyangka bahwa novel ini gaad unsur romancenya alias isinya Thriller doank, big No ya karena disini juga terdapat sedikit ulasan cinta terhalang warna kulit dari Tracy dan Dean, juga cinta Segitiga antara quincy, Tracy dan Tasha. menurut mimin novel ini bisa dibilang cukup lengkap dari mulai romance, Thriller, Adventure komplit deh pokoknya.
Pada awalnya mimin pikir akan menangis sejadi-jadinya saat jamal di dakwa tidak bersalah atau saat Beverly (quincy’s sister) tertembak. Tapi engga, the two best part di novel ini ketika ibunya Dean memberikan kesaksian atas semua yang ia ketahui tentang organisasi yang didirikan oleh ayahnya(mendiang kakeknya Dean) juga kesaksian tentang apa yang Sesungguhnya ia lihat 7 tahun yang lalu. Mimin juga berkaca-kaca banget saat Stephen Jones (Founder Innocence X) Akhirnya membacakan tuntukan atas kasus james Beamount.
The room is silent when Stephen jones begins to speak. He Commands the courtroom with his words
“A rush to judgment took this innocence man’s freedom from him. He points to daddy”. And the courtroom hangs on every word. “his family has suffered seven long years knowing that, at the time of murder, he ha the best witnesses you could Ask for-his Arm around his Pregnancy wife, children playing on his feet, but the truth was unable to stand in the court of law because their voice were silenced. Overpower by desperate attempt to close the case. Now another family suffers. All because the persecution choose the wrong man and the real Killer was free murder again, free to spread hate thought Racist Organization”
serta moment saat keluarga Beaumont keluar dari pengadilan dengan ratusan bahkan Ribuan Wartawan yang sudah menunggu untuk mengintrogasi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar