Cari Blog Ini

[Review Bahasa Indonesia] The Trouble With Hatting you oleh Sajni Patel

Maret 22, 2021 0 Comments
 

                  Foto by Google.com edited in canva.com
                       Judul     : TheTrouble with hatting you
                      Penulis   : Sajni Patel
                      Panerbit : Forever
                      Terbit      : Mei 2020
                      Tebal       : 264 lembar
                      Bahasa    : Inggris

 Hi everyone back again with my latest book review. I need to make it clear that I will use my native language in this entire page, just click the right button corner of this blog till you find google translate on it. Happy reading ya…..


“Who want to marry someone just because parents and society tells us we need to, or because we’re getting too old? Who want to be tied down to the same man forever?”


 Begitulah yang dirasakan liya yang menentang semua hal terait pernikahan dari orang tuanya. Novel dengan 264 halaman ini cukup menakjubakan karena cultural value yang dilibatkannya. Berawal dari pertemuan yang direncakan oleh dua keluarga (liya dan jay) yang berujung kejadian tak mengenakkan. rupanya pertemuan ini mendapat respon negative dari liya selaku pihak wanita, Ia yang tidak diberitahu apa-apa mengenai pertemuan dua keluarga ini dan memutuskan untuk melarikan diri sebelum jamuannya dimulai. Karena waktu liya meninggalkan rumah bersamaan kedatangan keluarga jay, membuat liya tertangkap basah saat hendak angkat kaki dari rumah orang tuanya tersebut. 

Bukann liya namanya jika bergeming dengan kejadian tersebut, ia tetap menuju kendaraan yang terparkir dan melaju dengan cepat ke apartemen yang tak jauh dari rumah orang tuanya itu. Liya seorang wanita yang independent, pekerja keras bahkan sudah tinggal sendiri sejak SMA ini merupakan satu-satunya wanita yang sering menjadi pusat pergunjingan dilingkungannya. Ia merupakan putri satu-satunya dari keluarga pranad. Keluarga kecil tersebut terbilang masih sangat menjunjung tinggi sistem patriaki, hal itulah yang membuat liya tidak pernah akur dengan sang ayah karena ia merasa bahwa ibunya hanya menjadi budak bukan pendamping selama hidupnya.

 sedangkan jay merupakan seorang pengacara yang memiliki citra baik, punya banyak teman serta sayang sekali pada keluarganya, hal itu dibuktikan saat kejadian liya melarikan diri, ia dibuat gusar bukan karena liya, namun ibunya yang menyalahkan diri sendiri atas larinya liya di pertemuan itu. Ia bahkan sangat menyayangkan sikap liya yang tidak mengatakan apa-apa pada ibunya saat meninggalkan jamuan malam itu nan membuat ibunya semakin bersalah. 

  Keduanya tinggal di lingkungan dengan penganut hindu yang taat, memiliki garis keturunan india serta menjunjung tinggi budaya india di daratan amerika. Oleh karenanya hampir tidak ada adengan yang terlalu intim selayaknya novel romance pada umumnya. Tidak berhenti disitu, keduanya kembali dipertemukan di tempat kerja karena perusahaan yang di pimpin liya sedang menghadapi masalah hukum dan nyaris bangkrut oleh karenya kehadiran sosok pengacara sangat dibutuhkan saat itu. 

Siklus pertemanan mereka juga terhubung karena tunangan dari teman liya merupakan kawan akrab dari jay. Selayaknya orang india pada umumnya, mereka sering kali mengabiskan waktu untuk latihan menari utamanya untuk mengisi acara pernikahan yang akan di gelar oleh teman atau kerabat mereka yang pada saat itu adalah reema dan rohan yang merupakan teman dari jay dan liya.

Bisa dibilang percintaan keduanya tidak mudah, karena liya adalah wanita yang menolak mati-matian cara orang india berpikir, ia lebih memilih pergi ke pesta dengan teman-teman amerikanya daripada harus mendatangi mandir, memilih tinggal sendiri dari pada bersama keluarga serta kencan dan mengabiskan malam bersama seorang lelaki. Ia juga dengan terus terang sudah tidur bersama 8 pria selama ini, itu merupakan hal yang tak akan mungkin dilakukan oleh wanita india sebab mereka akan menolak sex sebelum pernikahan. Namun jay memiliki pola piker berkebalikan. Ia taat aturan dan tidak suka menjadi pusat perhatian. 

  Overall mimin sangat suka membaca novel ini dan mimin rasa alasan mimin tidak terbawa perasaan dalam membacanya karena sudah sering membaca novel dengan cerita yang lebih tragis. Meskipun novel ini melibatkan dua keluarga dan kepelikan menyatukan dua keluarga menjadi satu saat menikah juga belum cukup membuat mimin terhanyut. Menurut mimin, Membaca novel ini layaknya menyaksikan sendiri kejadiannya di sekitar, karena budaya india yang diangkat dalam novel ini mirip dengan Indonesia membuat setiap kali pergunjingan, 

pertengkaran dalam keluarga, pernikahan dan tuntutan-tuntutan lingkungan pada liya terasa sangat nyata. Penulis juga sangat pandai membuat pembaca greget karena liya tidak menunjukkan etikad baik pada semua pengorbanan yang jay lakukan. Bisa dibilang ini merupakan kisah cinta dari bad girl dan good boy. Jangan salah keduanya juga punya masa lalu yang tidak semua orang tau dan dijamin membuat pembaca akan terheran-heran dibuatnya. 


Namun semua berakhir dengan bahagia dan sederhana. Yang sangat disayangkan menurut mimin adalah mengapa hal yang terjadi pada liya seakan tidak diusut dan berakhir dengan rencana saja, padahal jika hal tersebut di selesaikan bersama maka pria hidung belang itu akan mendapatkan yang seharusnya ia dapat bertahun-tahun lalu. Para tetangga akan paham alasan liya bertingkah liar selama ini dan berhenti menilai orang dari luarnya saja. Pasangan ini lebih memilih lari ke dallas merajut cinta dan tidak di pusingkan dengan pernikahan. Seakan semua citra buruk mereka di Huston tidak penting padahal mereka bisa saja menyelesaikannya terlebih dahulu kemudian melanjutkan hidup. Oleh karenanya mimin merasa digantung oleh keduanya.  

[Review Bahasa Indonesia] Novel The worst Best Man oleh Mia Sosa

Maret 01, 2021 0 Comments
                  Foto by Google.com edited in canva.com
                            Judul      : The worst Best Man
                               Penulis  : Mia Sosa
                               Penerbit : Avon
                              Terbit      : 4 Februari 2020
                           Tebal        : 243 Halaman
                              Bahasa    : Inggris

Holla guys in this week’s review, I decided to make it simple and unfortunately I’ll use my native language on it, but as I’ve always explained that I put the Google translate on the right button corner of this blog that you guys could translate into the language you prefer……. 

 “And when I don’t want to deal with as issue, sleep is always the answer always”

    Begitulah cara lina menghadapi masalah  yang menimpanya tiga tahun lalu. Carolina santos atau lebih angkrab disapa lina ini bisa dibilang wanita karir yang independent dan tidak suka menunjukkan apa yang sebenarnya ia rasakan di muka umum bahkan pada keluarganya sendiri. Lina merupakan wanita keturunan Brazil yang tinggal dan menetap di Wasington D.C, ia merupakan anak kedua dari dua bersaudara.

     Namun kemandirian lina belum cukup membuat andrew (mantan tunangannya) mantap mempersuntingnya, ia dengan tanpa perasaan meninggalkan lina di hari pernikahannya sendiri tanpa alasan yang jelas. Sontak keluarga dari kedua belah pihak mencari-cari keberadaan andrew sekaligus bertanya-tanya penyebab ia membatalkan pernikahannya sendiri di detik-detik akhir, namun alih-alih mendapatkan jawaban dan alasan yang jelas dari, Lina malah bertemu dengan Max adik kandung Andrew yang menyelinap masuk kedalam ruang kostum untuk mengabarkan kepadanya bahwa Andrew tidak mengisyaratkan apa-apa mengenai membatalan pernikahan secara sepihak ini kecuali sebuah pesan singkat yang terasa janggal. 

“Everything you said last night made sense, M. thanks to you. I can see the truth now. I can’t marry lina. Need you to break the news. Don’t worry she will handle it with class. Going to disappear for few days while I get my head straight. Tell mom and dad I’ll call them soon”

  Sebenarnya pesan diatas tidak begitu janggal jika malam itu max ingat apa yang ia katakan, namun alcohol menguasahi otak dan pikirannya sehingga ia tidak ingat apapun di malam itu. karena pesan itu pula, max secara tidak langsung menjadi sebab gagalnya pernikahan lina dan Andrew. 

   Selang tiga tahun lina menjalani kehidupan yang menyenangkan tanpa andrew. Ia sangat menikmati pekerjaan yang dijalaninya selama 5 tahun belakangan ini yakni menjadi seorang chief di wedding organizer yang ia rintis sendiri. Namun tidak bertahan lama, ia terancam kehilangan kantornya karena tidak sanggup membayar sewa bulanan. Tempat yang ia sebut kantor tersebut sebenarnya biasa ditempati oleh dua lapak bisnis yang saat itu milik teman dari ibunya, namun ia harus pindah untuk tinggal bersama anaknya seraya menghabiskan masa tua bersama keluargannya.

   Sehingga lina tidak punya alasan untuk menolak kepindahan itu untuk alasan sepele karena tidak sanggup membayar sewa kantor jika ia pergi. Oleh karenanya ia cukup gusar untuk harus pindah atau menemukan pekerjaan lain secepatnya sebab di Wasington sendiri tidak akan ada orang yang akan rela berbagi lapak di gedung sama. Singkat cerita ia ditawari pekerjaan oleh Rebecca seorang SEO hotel terkenal yang kebetulan menyaksikan sendiri saat lina melayani customer di pernikahan rekannya. Namun bergabung dengan hotel yang memiliki banyak cabang tidak semudah membalikkan telapak tangan ia harus melawati sesi uji coba sebelum dinyatakan layak menjadi bagian dari hotel tersebut. disinilah ia bertemu kakak beradik Andrew dan max dua orang yang dengan tertatih-tatih ingin ia hapus dari memory di kepalanya selama tiga tahun belakangan ini.

    Tidak itu saja ia dituntut untuk bekerja dengan salah satu dari mereka sebelum dinyatakan lolos sebagai kariyawan hotel tersebut. Iapun lebih memilih max karena akan lebih mudah bekerja dengannya daripada dengan mantan tunangannya sendiri. Banyak hal yang max dan lina lewati bersama membuat mereka akhirnya saling mengagumi. 

  Max adalah orang yang mengagumi lina terlebih dahulu namun ia lelah untuk menjadi yang kedua. Ia merasa sudah menjadi runner up selama hidupnya karena Andrew kakaknya, ia tidak bisa membayangkan bahwa wanita yang ia cintai adalah mantan tunangan dari kakaknya yang berarti Andrew sudah memenangkan hati lina terlabih dahulu. Ditambah lagi fakta bahwa setelah insiden pembatalan pernikahan, lina masih sempat menemui kakaknya dan mengiba untuk mempertimbangkan lagi keputusan yang diambilnya dan siap memaafkan dia kapanpun. Membuat max seakan memungut sisa dari kakaknya sendiri.

  Overall mimin suka dengan ceritanya. Simple dan tidak membingungkan membuat novel ini cocok dibaca oleh semua kalangan yang tidak suka drama percintaan yang rumit. namun alurnya tertebak dan membuat kita sebagai reader tidak harus susah payah melibatkan perasaan dalam membaca novel ini. 

     karena salah satu pemainnya berasal dari brazil, banyak istilah-istilah brazil yang disebutkan dan diucapkan dalam novel ini, tetapi sepertinya penulis lupa untuk tidak memberi arti pada istilah-istilah tersebut yang membuat mimin pribadi skip. Mimin juga kurang setuju dengan dinobatkannya novel ini sebagai salah satu the best book di tahun lalu Best Book in 2020 Karena menurut mimin ya, dengan cerita yang sesederhana ini dan dengan alur yang tertebak ini belum pantas menyandang predikat tersebut. Tokoh-tokohnyapun menurut mimin kurang memiliki prinsip yang kuat seperti saat lina meluapkan emosinya di depan para sepupunya padahal dikisahkan ia tidak suka orang lain tahu apa yang menjadi kelemahannya. Maxpun juga demikian ia tidak mau menjadi bayang-bayang dari Andrew tetapi mengapa ia setuju untuk bekerja di perusahaan keluarganya bersama Andrew padahal sebelumnya memiliki peluang di new York. That's all thanks